player playlist

Sunday, January 17, 2016


Saya merencanakan kegiatan yang berbeda, karena olahraga yang paling saya sukai selain badminton adalah lari dari kenyataan. Namun kali ini saya akan lari pagi di tempat yang berbeda dari biasanya, karena biasanya saya melakukan kegiatan ini setelah pulang bekerja dan makan malam, saya langsung menuju keruangan fitness dan berlari menggunakan treadmill di ruang tertutup di malam hari dengan kaca jendela besar yang saya buka agar udara malam masuk. Sebenarnya udara malam hari kurang bagus untuk kesehatan tapi tidak ada pilihan karena saya seorang wanita karier yang kesehariannya dipadati jadwal bekerja :P I am a sleepyhead in the morning, jadi kali ini saya berusaha bangun lebih pagi dan merubah jadwal lari saya di pagi hari untuk mendapatkan sensasi yang berbeda. 

Langit biru keemasan yang menyambut saya di pagi hari ini


Lokasi saya berlari pun bukan sembarang lokasi karena saya akan melakukan lari pagi di salah satu lokasi di Taman Nasional Bukit Barisan selatan yang terletak di ujung wilayah barat daya Sumatera. TNBBS masuk ke dalam wilayah Lampung Barat dan wilayah Tanggamus, di mana keduanya adalah bagian dari Provinsi Lampung. Taman nasional ini ditujukan untuk melindungi hutan hujan tropis Sumatera beserta kekayaan alam hayati yang dimilikinya, jadi TNBBS menyimpan keanekaragaman flora dan fauna di Provinsi Lampung. Saat berkunjung kesini saya dapat melihat secara langsung pepohonan yang tinggi menjulang di kiri dan kanan jalan, seperti pohon meranti, pohon damar, pohon cemara, rotan, pohon penghasil kapuk dan masih banyak lainnya karena tercatat paling sedikit terdapat 514 jenis pohon, dan tumbuhan bawah sekitar 98 jenis dari famili antara lain Dipterocarpaceae, Lauraceae, Myrtaceae, Fagaceae, Annonaceae, Rosaceae, Zingiberaceae dan lain-lain serta 126 jenis anggrek, 26 jenis rotan, 24 jenis liana dan 15 jenis bambu yang hidup di kawasan TNBBS. Untuk faunanya tercatat ada beberapa hewan liar yang hidup di taman nasional seperti beruang madu, badak sumatera, harimau sumatera, gajah sumatera dan masih banyak hewan lainnya yang perlu kita jaga dan waspadai bila berkunjung di TNBBS.

Hutan hujan tropis Sumatera
 

Namun,  saya belum pernah melihat hewan-hewan liar tersebut secara langsung tapi hanya mendengar dari beberapa penduduk saja tentang keberadaan beruang madu yang meninggalkan jejak kakinya yang cukup besar di perkebunan dan mengambil hasil kebun untuk dimakan, ini mungkin dikarenakan kawasan TNBBS register 39 yang di beberapa titik telah menjadi pemukiman, pengolahan dan perkebunan kopi, lada, dan rempah-rempah yang dikelola oleh penduduk setempat sehingga banyak hewan-hewan terusik dan mencari lokasi lebih aman untuk menghindari keberadaan manusia. Oleh karena itu kawasan tempat saya melakukan aktifitas pagi ini jauh dari kawasan hewan-hewan yang dilindungi dan telah ramai oleh pemukiman penduduk, tapi ang terpenting kita harus tetap waspada karena walau bagaimanapun kita tidak pernah tau apa yang tersembunyi di balik semak-semak belukar yang ada di hutan dan juga pesan dari beberapa teman yang mengatakan di musim hujan banyak ular yang keluar dari sarangnya karena hujan menggenangi tempat tinggal ular-ular tersebut. Jadi tetap waspadalah – waspadalah!



Suasana pagi hari yang masih tertutup kabut

 
Bila berolahraga di dalam ruangan kita tidak bisa melihat keindahan alam bebas ini

Siap untuk menanjak ke atas bukit

Saya cukup kewalahan berlari di kawasan ini, biasanya saya bisa berlari cukup lama namun saat disini saya harus menguras kekuatan saya lebih karena jalur lari yang cukup luar biasa, menanjak bukit, lalu turun dan menaiki bukit lagi, melewati jalan yang tampak basah karena hujan dan melewati bebatuan. Jadi, jangan berharap bisa berlari di jalan yang mulus dan datar. Bila yang terbiasa lari di lapangan dan jalan yang mulus, siap - siap saja menguras energy 2 kali lipat, karena jalan-jalan di TNBBS masih tanah bebatuan dan jangan membuat rencana untuk berlari sampai jalan mulus teraspal. Karena sebagai kawasan yang melindungi flora dan fauna, jalan - jalan di area TNBBS tidak boleh di aspal karena ditakutkan merusak ekosistem dan dikhawatirkan akses yang mudah menuju TNBBS akan membuat banyaknya masyarakat berdatangan dan menetap di kawasana taman nasional yang dapat menggangu kelangsungan hidup flora dan fauna asli yang ada.


Matahari yang enggan untuk bersinar dan membuatku enggan beranjak melakukan aktifitas lainnya

Setelah tubuh saya berkeringat, nafas saya yang cukup berat serta sinar matahari yang mulai merayap hangat seakan menandai akhir aktifitas lari pagi saya. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga untuk saya karena saya dapat menyempatkan waktu luang saya di hari libur untuk membugarkan badan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan karena saya mendapatkan badan sehat, pikiran tenang, dan hati riang karena di suguhi pemandangan yang apik ini. Saya tidak akan bisa melihat keindahan ini bila saya hanya berolahraga di ruang tertutup dan saya mendapat bonus plus-plus juga pagi ini, karena dapat menghirup udara yang tentunya masih sangat menyegarkan karena masih dan berharap selamanya di kawasan ini bebas polusi dan tetap terjaga kelestariannya.
Continue reading

Saturday, January 9, 2016



Pagi ini aku terbangun dengan lemas, mungkin karena tidur larut malam. Berulang kali aku menguap, rasanya aku butuh waktu lebih untuk beristirahat, tapi aku mendadak menendang selimutku sampai terjatuh ke lantai, suara itu, ya suara gemuruh ombak yang bergulung-gulung terdengar indah di telingaku.  Baru semalam, ah ingatanku seakan tertiup badai. Sekarang aku ingat, aku masih di sini, di Grand Elty Krakatao untuk berlibur. Aku segera melompat dari kasur dengan girang dan segera bersiap berlari kencang untuk menerjang lautan. Tapi, aku teringat satu hal yang membuatku menjadi lesu. 
Apakah cuaca pagi ini akan kah berubah atau tetap sama seperti kemarin? Aku terus bertanya-tanya sambil mengusap wajahku dengan air kran yang terasa seperti air laut, tidak terlalu segar namun memberi ingatan bahwa aku masih di pantai. Aku menghela nafas panjang, tak tahu jawabanya dan berharap segera mengetahui jawabanya setelah aku melihat pemandangan di luar. Memberanikan diriku melangkahkan kakiku menuju jendela besar yang langsung menghadap ke kolam renang.
 
Pool view from my room


Aku membuka tirai pintu, terdapat teras yang menghadap langsung ke kolam renang. Masih ku pejamkan mata sambil berharap di dalam hati, hari ini aku bisa bermain di pantai ditemani sinar mentari yang menghangatkan. Ku buka mataku perlahan-lahan. Lalu kututup kembali mataku dengan cepat. Aku tersenyum, namun aku masih berdiri mematung sambil menatap langit. Matahari. Harapan ku menjadi kenyataan. Aku berlari melewati lorong-lorong hotel dan kemudian melambatkan kecepatan lariku ketika melewati pinggiran kolam, ada beberapa anak yang sedang meliuk-liukkan tubuhnya di dalam air dan orangtua yang memperhatikan anaknya sambil mengobrol dengan orangtua lainnya.



Grand Elty Krakatao
Pantai. Pasir. Panas mentari. Ini yang kuinginkan untuk liburanku, semua terasa begitu menyatu dan memberikan kesan yang berbeda daripada hari kemarin, di saat langit begitu kelabu, namun hari ini semua begitu cerah, langit yang biru dan aku bisa melihat hamparan laut biru yang begitu menawan dan berkilauan tertimpa sinar mentari. 


Rajabasa Mountain



Banyak kegiatan yang tertunda sejak kemarin, segera aku mengambil catatan dan melakukan semua kegiatan yang ingin kulakukan. Banyak kegiatan yang disediakan di resort, jadi tidak perlu pergi jauh-jauh untuk mencari-cari kegiatan untuk mengisi waktu luang. Aku langsung menuju pantai, hari ini aku berjalan santai menuju dermaga sambil melihat-lihat pemandangan yang tampak terlihat jelas. Di seberang resort, berdiri menjulang dengan tegak gunung Rajabasa, gunung berapi dengan kerucut vulkanik yang terdapat di Selat Sunda, selain itu aku juga dapat melihat gunung Krakatao yang lebih terkenal dari gunung Rajabasa. Mungkin ini menjadi salah satu alasan menamakan resortnya, Grand Elty Krakatao untuk menarik pengunjung dari luar kota datang berkunjung. Sebuah kapal berukuran sedang juga disiapkan unuk mengantar tamu untuk berpetualang di gunung Krakatao. Tetapi, karena waktu yang tidak terlalu banyak maka aku tidak dapat berkunjung dan hanya memandangi kemegahannya dari jauh saja. Tidak hanya dari lokasi ini saja namun gunung rajabasa nampak jelas terlihat bila kita menyeberang dari Merak ke Bakauheni.



Aku lebih memilih bermain di pantai dan menikmati pemandangan dengan menyewa sepeda dari resort untuk berkeliling. Aku bersepeda di pinggiran pantai ditemani air laut yang bergelombang tenang, namun sesekali menyapu daratan berpasir putih. Beberapa kepiting keluar dari pasir yang berlubang-lubang, tempat mereka tinggal. Burung-burung tampak mengepakan sayapnya lebar, melewati gumpalan-gumpalan awan putih dan terbang bebas kesana-kemari. Setelah satu jam aku mengendarai sepeda, semakin banyak para tamu yang bermain volley pantai, snorkeling, dan dari kejauhan terdengar teriakan histeris para tamu yang sedang bermain banana boat. Aku pun terasa terundang untuk mencoba semua permainan yang di sediakan di resort. 

See you on other vacation

Waktu sangat cepat berlalu tapi rasa lelah tidak terasa sama sekali, detik-detik kepulangan sudah sangat dekat maka mau tak mau aku harus bersiap untuk meninggalkan resort dan kesenangan yang ditawarkan. Sinar mentari terus bersinar di langit biru, menghapus awan-awan kelabu sedih di langit kelabu Grand Elty Krakatao.
Continue reading